Senin, 23 September 2013
Makalah Logika
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam Kehidupan sehari-hari ilmu pengetahuan
tidak dapat lepas dari sesuatu yang kita butuhkan. Definisi merupakan salah
satu pengetahuan yang kita butuhkan, baik fdalam kehidupan ilmiah maupun
kehidupan sehatri-hari. sewaktu orang memasuki pembicaraan suatu ilmu, ia akan
bertemu dahulu dengan definisinya. Dalam pembicaraan sehari-hari tidak jarang
kita di minta untuk menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam penggunaannya merupakan tugas definisi.
Apabila kita menjumpai suatu term atau konsep maka kita ingin mengetahuinya
secara jelas dan terang. Untuk memperoleh kejelasan itu kita ingin mencari
definisinya, kalau kita tidak memperoleh definisinya maka kita harus memperoleh
yang terurai secara jelas sehingga kita dapat memahami halnya. Untuk
menjelaskan hal ini. Kita juga dapat bertanya, apakah definisi dari definisi?
Banyak cara membuat definisi dari definisi, tetapi pada pokoknya definisi
adalah penjelasan yang tepat tentang suatu term, tepat artinya tidak lebih dan
tidak kurang.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian Definisi ?
2. Bagaimana membuat peraturan Definisi ?
3. Sebutkan Jenis-jenis Definisi ?
4. Apa fungsi Definisi ?
BAB II. PEMBAHASAN
1. Pengertian
Definisi
Definisi
berasal dari bahasa latin “ Definire” yang berarti menandai batas-batas sesuatu
, menentukan batas. Jadi definisi dapat di artikan sebagai penjelasan apa yang
di maksud dengan suatu term.
Poespoprodjo menjelaskan arti definisi sebagai menetukan batas-batas pengertian
tertentu sehingga jelas apa yang di maksudkan , tidak kabur dan tidak kabur dan
tidak di campur adukan dengan pengertian-pengertian yang lain.[1]
DEFINISI
|
DEFINITIUM
|
MANUSIA
( Pengertian yang bukan kkompleks )
|
Binatang Berakal Budi
( Pengertian yang kompleks )
|
Adalah
Dalam definisi dari definisi di pakai term “
ucapan”; ucapan itu merupakan keseluruhan dari term – term yang dapat sempurna
atau tidak sempurna. Ucapan sempurna ialah proposisi sedangkan ucapan tidak
sempurna ialah term yang tidak kompleks ( yang terdiri dari beberapa term ).
Jadi Definisi merupakan Uacapan yang tidak sempurna dan terdiri dari
predikat ucapan sempurna atau proposisi, dengan mana sesuatu di tentukan lebih
lanjut :
( Subyek ) (
Predikat )
2.
Peraturan membuat Definisi
Untuk
memperoleh definisi yang tepat dan benar diperlukan adanya perhatian terhadap
beberapa hal yang disebut peraturan membuat definisi, peraturan tersebut adalah
sebagai berikut :
1.
Definisi harus dapat dibolak-balik, definiens harus setara dengan
definiendum, definisi tidak terlalu luas dan terlalu sempit.[3]
Definsi terlalu luas contohnya :
·
Merpati adalah burung yang dapat terbbang cepat.
( Banyak Burunga yang dapat terbang cepat bukan merpati )
·
Pidato adalah cara untuk mempengaruhiorang lain dengan
kata-kata.
( banyak cara untuk mempengaruhi orang lain dengan
kata-kata )
Definisi yang terlalu Sempit contohnya :
·
Kursi adalah tempat duduk yang di buat dari kayu
bersandaran dan berkaki ( banyak juga kursi yang tidak dibuat dari kayu )
·
Kekayaan adalah hasil pertanian yang dapat disimpan .
( Banyak Selain hasil pertanian bisa di sebut kekayaan ).[4]
2.
Definisi tidak boleh negatif, bila dapat dinyatakan dengan cara
positif. Contoh definisi yang hanya dapat dinyatakan dengan cara negatif:
a.
Orang tuli adalah orang yang tidak dapat medengar karena alat
pendengarannya rusak.
b.
Dalam filsafat India, Brahma tidak dapat dikatakan tentang segala
keadaannya maka hanya dikatakan: Bukan ini, Bukan ini (neti, neti).
3.
Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens, kesalahan ini
disebut circular definition.
4.
Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari definiendumnya
maka definisi yang terbaik adalah genus yang terdekat ditambah ciri pembedanya
atau dengan kata lain per genus et differentia.
Contoh:
Kuda adalah Equus Caballus
Equus – genusnya
Caballus – differentianya, yang membedakan kuda dari keledai dan zebra.
5.
Definisi janganlah dibuat dengan bahasa yang kabur atau kiasan.
Contoh
definisi yang kabur: Definisi yang dibuat Herbert Spencer tentang evolusi.
Evolusi adalah integrasi antara materi dengan lengkapnya gerakan yang
bertepatan waktunya, pada waktu mana materi beralih dari homogenitas yang tidak
tertentu serta tidak berhubungan menjadi heteroginitas yang tertentu serta
berhubungan, dan pada waktu mana gerakan yang tersisa mengalami transformasi
yang paralel.[5]
A.
Jenis-jenis Definisi
Meskipun sudah
kita sebutkan semua peraturan membuat definisi tetapi terdapat banyak definisi,
ini disebabkan adanya perbedaan sifat benda atau halnya, situasi tempat
definisi itu dibuat dan untuk keperluan apa definisi itu dibuat.
1.
Defisinisi Nominalis (
Nominalis Definition )
Definisi
Nominalis merupakan penjelasan istilah dengan kata lain yang lebih umum di
mengerti. Jadi, sekedar menjelaskan istilah sebagai tanda, bukan menjelaskan
hal yang di tandai. Misal, nirwana
adalah surga. Definisi Nominalis ada enam macam, diantaranya adalah sebagai
berikut :
A.
Definisi Sinonim
Merupakan penjelasan dengan memberikan persamaan kata atau
memberikabn penjelasan dengan kata yang lebih mudah di mengerti.[6]
contoh: macan sama dengan harimau.[7]
Definisi
Sinonim menerangkan arti nama barang/hal/istilah tertentu.
Hal
ini di laksanakan dengan cara :
-
Kata sinonim,
kata yang lebih di pahami dengan kata yang sama artinya.
Misal
; Motif – Alasan atau dorongan
Kongres – Musyawarah dan
sebagainya.
-
Menguraikan asal-istilah tertentu (Etimologisnya).
Misal ; kata “filsafat” itu berasal dari kata Yunani “Philosophia”.
Philos berarti cinta, sophos berarti kebijaksanaan.[8]
Definisi Nominal dibagi menjadi umum atau pribadi :
A.
Definisi nominal yang umum ialah definisi yang di terima semua orang
tentang suatu nama. Misalnya ; - Dengan nama “Tuhan”
di artikan “Sesuatu yang tinggi”
- Dengan
nama“Raja”ditunjukkan “Orang yang merajai”
B.
Definisi nominal yang pribadi ialah definisi yang di berikan orang masing-masing
tentang suatu nama. Misalkan nama “Demokrasi” diartikan lain oleh banyak
orang; demikian juga “Kemerdekaan”, “Keadilan” dan lain-lain yang
sering ada arti yang dapat berbeda-beda.[9]
B.
Definisi Simbolik
Merupakan penjelasan dengan memberikan persamaan pernyataan
berbentuk simbol-simbol. Definisi ini banyak di gunakan dalam bidang Matematika
termasuk juga logika untuk memberikan penjelasan secara simbolik.
Contoh : ( P=>Q ) ó - ( P ^ - Q ) Jika P Maka Q , di definisikan non ( P dan
non Q )
(A ∁ B) ó ∀X ( X∈ A=>X∈ B ) A Bagian dari B
Didefinisikan untuk semua x jika x anggota A
maka x anggota B
C. Definisi
Etimologik
Merupakan penjelasan dengan cara menberikan
asal mula penjelasannya. Misal
; kata “filsafat” itu berasal dari kata Yunani “Philosophia”.
Philos berarti cinta, sophos berarti kebijaksanaan.[10]
D. Definisi
Semantik.
Merupakan Penjelasan suatu tanda dengan arti atau maakna
yang telah terkenal. Contonya :Tanda ∴ berarti : Maka
atau Jadi
Tanda => berarti : Jika ..... maka
Tanda ó berarti : bila dan hanya bila, jika hanya....maka.....
E. Definisi Stipulatif
Merupakan penjelasan dengan memberikan nama atas
kesepakan bersama.[11]
F.
Definisi Denotatif
Merupakan definisi yang menunjukan contoh individual. Definisi semacam ini
sering kita gunakan. Umpamanya dalam laboratorium kimia kita akan menunjukkan
warna suatu zat sebagai hasil suatu reaksi (sebut saja biru berlin) ternyata
kita tidak dapat membuat definisi warna tersebut dengan kata-kata, tetapi kita
dapat menunjukan warna trsebut bila ada warna tersebut didepan kita.[12]
Definisi ini ada dua macam yaitu ;
-
Definisi Ostentif merupakan memberi batasan sesuatu dengan memberikan
batasan contoh.
-
Definisi Enumeratif merupakan memberi batasan sesutau
istilah dengan memberikan perincian satu demi satu secara lengkap mengenai
hal-hal yang termasuk dalam cakupan tersebut.
-
Definisi Denotatif ini lebih khusus serta lebih konkret berguna dalam corak
pemberitaan elementer, namun dalam hal yang berhubungan dengan ilmu secara
uraian yang teknis definisi ini kurang berguna.
Syarat-syarat Definisi Nominalis
1. Apabila suatu kata hanya memiliki sesuatu arti
tertentu, hal ini harus selalu di pegang, demikian juga kata-kata yang sangat
di ketahui umum hendaknya di pakai juga menurut arti dan pengertiannya yang
sangat biasa.
2. Jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan
jika tidak tahu artunya secara tepat dan merumus dengan jelas. Bilamana muncul
keragu-raguan mengenai sesuatu istilah harus diberi terlebih dahulu definisinya
secara teliti dan hati-hati.
2. Definisi Realis
Merupkan penjelasan hal yang di tandai oleh
sesuatu istilah. Jadi bukan sekedar menjelaskan istilah tapi menjelaskan isi
yang di kandung oleh sesuatu istilah. Definisi realis banyak di gunakan dalam
bidang ilmu pengetahuan serta hal-hal yang bersifat teknis.[13]
Definisi Realis menjelaskan apakah sebenarnya barang/hal/istilah tertentu
dengaan menunjukkanhkikat realitas dari barang/hal/istilah itu.
Definisi Realis ada dua macam di antaranya :
1. Definisi Logis
/ Esensial ( Dari sifat Khas/Hakiki )
Merupakan penjelasan dengan cara menguraikan
bagian-bagian dasar yang menyusun suatu hal. Bagian ini antara satu dengan yang
lain dapat di bedakan secara nyata atau hanya beda dalam hal akal dan pikiran.[14]
Pada definisi ini terdapat dua bagian yaitu:
Bagian I : Menunjukkan golongan atasan atau jenis terdekat yang
menyatakan persamaan hal yang di definisikan itu dengan barang-barang lain.
Bagian II : Menunjukkan
sifat kelas atau hakiki yang hanya terdapat pada barang itu saja, yang
membedakannya dengan barang lain ( kuda itu apa? Kuda adalah sejenis binatang
yang .....).[15]
Definisi Esensial dapat di bedakan menjadi :
1. Definisi
Analitik
Merupakan penjelasan dengan cara menunjukkan
bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensinya. Definisi ini juga di
sebut dengan definisi esensial fisik, karena dengan cara analisis fisik.
2.
Definisi konotatif
Merupakan definisi
yang menjelaskan cukup lengkap kepada definiendum karena telah menunjukan ciri
pembeda dari genus yang terdekat (per
genus et differentia).Definisi ini juga di sebut dengan definisi metafisik yang memberikan
jawaban yang terdasar dengan menunjukkan
predikabel subtansinya. Definisi konotatif di capai melalui 3 langkah
diantaranya :
a). Memperbandingkan hal yang hendak di definisikandengan
semua hal lain.
b). Menunjukkan semua jenis atau golongan yang memuat hal
tersebut.
c). Menunjukkan ciri-ciri yang membedakan hal tersebut
dari semua.[16]
Membuat
definisi dengan cara ini adalah yang terbaik. Tetapi tidak boleh ditambah
dengan dengan proprium atau kesalahan disebut Redundent Definition. Jika kelebihan accident tidak terpisahkan
keslahan disebut accidental definition.
Jika definisi kelebihan accident terpisah maka kesalahan disebut definisi yang
terlalu sempit.
2. Definisi Deskriptif ( dari kumpulan sifat-sifatnya )
Merupkan penjelasan dengan cara menunjukkan
sifat-sifat yang di miliki oleh hal yang di definisikan. Sifat-sifat ini khusus
pada halnya yang dapat membedakan hal-hal lain yang terdapat dalam golongan
yang sama.Semua sifat-sifat itu bersama-sama cukup untuk menerangkan
barang-barang itu dengan jelas. Definisi deskriptif ini banyak di pakai dalam
ilmu pengetahuan ; Ilmu hayat, ilmu alam dan sebagainya.[17]
Definisi ini dibedakan menjadi dua :
v
Definisi Aksidental
Merupakan penjelasan dengan menunjukkan jenis dari halnya
dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut atau dengan cara
menunjukkan genus dan propiumnya.
v
Definisi Causal
Merupakan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu hal yang terjadi atau terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal
mula atau perkembangan dari hal-hal yang di tunjuk oleh suatu term. Definisi
ini juga di sebut sebagai definisi genetik. Misalnya: hujan adalah uap air yang terbang menjadi awan, kemudian
mengembun dan jatuh menjadi hujan.[18]
3. Definisi
Praktis
Merupakan penjelasan mengenai sesuatu hal di
tinjaiu dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi juga dapat di nyatakan sebagai
gabungan antara definisi nominalis dan definisi realis. Namun tidak dapatdi
masukkan dalam salah satu diantara keduanya. Definsi Praktis ini di bagi
menjadi tiga macam di antaranya sebagai berikut :
·
Definisi Operational
Merupakan penjelasan suatu term dengan cara menegaskan
langkah-langkah pengujian khusus yang di laksanakan atau dengan metode
pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati Definisi operationil, definisi yang menerangkan langkah-langkah
kegiatan yang terjadi pada definiendum. Misalnya membuat definisi dari “berenang dengan gaya kupu-kupu”. Dalam hal
ini supaya orang lain jelas maka kita menerangkan langkah demi langkah tentang
gerkan kaki dan tangan sesuai dengan berenang gaya kupu-kupu.[19]
Ada dua macam definisi operational di antaranya ialah :
ü Operational Kualitatif berdasarkan isi dan
kekuatan yang di amati
ü Operational Kuantitatif berdasarkan banyak
atau jumlah hal yang di amati.
·
Definisi Fungsional
Merupakan penjelasan suatu hal dengan cara menunjukkan
kegunaannya atau tujuannya.
·
Definisi Persuasif
Merupakan penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain.[20]
4.
Fungsi Definisi
Pembahasan tentang kesimpulan yang merupakan
tujuan pokok dalam logika, tidak akan tercapai sebagaimana mestinya,apabila
pengertian–pengertian yang membentuk kesimpulan itu masih kabur atau
samar-samar.
Oleh sebab itu setelah melakukan penguraian
dan penggolongan, maka maju selangkah lagi untuk menetapkan pengertian sesuatu.
Penetapan sesuatu itulah yang di namakan definisi( تعرف ). Sesuatu yang di beri definisi itu di
sebut Definintum dan definisi itu sendiri di sebut Definiens.[21]
BAB III. KESIMPULAN
Definisi merupakan Ucapan yang tidak sempurna dan terdiri dari predikat ucapan
sempurna atau proposisi, dengan mana sesuatu di tentukan lebih (penjelasan yang tepat tentang suatu term, tepat artinya tidak lebih
dan tidak kurang). Dalam Definsi terdapat berbagai aturan dalam membuat definsi diantaranya
:
ü Definisi harus
dapat dibolak-balik, definiens harus setara dengan definiendum, definisi tidak
terlalu luas dan terlalu sempit.
ü Definisi tidak
boleh negatif, bila dapat dinyatakan dengan cara positif. Contoh definisi yang
hanya dapat dinyatakan dengan cara negatif:
ü Dan lain sebagainya.
Dalam Definisi terdapat berbagai macam
definisi diantaranya sebagai berikut :
·
Definisi Nominalis
Ø Definisi Sinonim
Di bagi menjadi dua diantaranya :
§ Definisi nominal umum
§ Definisi niminal pribadi
Ø Definisi Simbolik
Ø Definisi Etimologik
Ø Definisi Semantik
Ø Definisi Stipulatif
Ø Definisi Denotatif
Definisi ini terbagi menjadi dua bagian di
antaranya :
§ Definisi Ostentif
§ Definisi Enumeratif
·
Definisi Realis
Ø Definisi Esensial :
ü Definisi Analitik
ü Definisi Konotatif
Ø Definisi Deskriptif :
ü Definisi Aksidental
ü Definisi Causal
·
Definisi Praktis
Ø Definisi Operational
Ø Definisi Fungsional
Ø Definisi Persuasif
DAFTAR PUSTAKA
Sommers.M.1986.Logika.Bandung: Alumni
Oesmanari.1997.Ilmu Logika. Jakarta:
PT. Bina Ilmu
Hasan, Ali.1991..Ilmu Mantiq
Logika.Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Salam,Burhanuddin .1998.Logika Formal (
Filsafat Berfikir ).Jakarta: PT. Bina Aksara
Mundiri.1998.Logika.Jakarta:RajaGrafindo
Persada
Abri,Ali.1994.Pengantar Logika Tradisional.Surabaya:Usaha
Nasional
http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/logika-analisis-definisi/ ( di unduh : Rabu 17 September 2013 Pkl. 13.34 WIB
[6] http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/logika-analisis-definisi/ ( di unduh : Rabu 17 September 2013 Pkl. 13.34 WIB)
[8]
Drs. Burhanuddin Salam,Logika Formal ( Filsafat Berfikir ),( PT. Bina
Aksara:Jakarta,1988) h.57-58
[10]
Drs. Burhanuddin Salam,Logika Formal ( Filsafat Berfikir ),( PT. Bina Aksara:Jakarta,1988)
h.57-58
[11] http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/logika-analisis-definisi/ ( di unduh : Rabu 17 September 2013 Pkl. 13.34 WIB)
[13] http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/logika-analisis-definisi/ ( di unduh : Rabu 17 September 2013 Pkl. 13.34 WIB)
[16] http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/logika-analisis-definisi/ ( di unduh : Rabu 17 September 2013 Pkl. 13.34 WIB)
[20] http://othersidemiku.wordpress.com/2013/01/24/logika-analisis-definisi/ ( di unduh : Rabu 17 September 2013 Pkl. 13.34 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)