PROSES KOMUNIKASI PADA MASA PERKEMBANGAN MANUSIA
“Disusun
Guna Memenuhi Tugas”
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Drs.Hj. Siti Solihati, MA
Disusun Oleh :
Ali Damsuki
( 121211115 )
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013/2014
PENDAHULUAN
Dalam suatu masyarakat adanya hubungan atau interaksi antara satu
dengan yang lain tidak luput dari komunikasi baik verbal maupun non
verbal. Jadi komunikasi Secara etimologi komunikasi berasal dari kata “Communicate” yang berarti berbagi.
Untuk
terdapat terjadi komunikasi maka harus,
a)
Adanya
komunikator pengirim
b)
Pesan
itu sendiri
c)
Komunikan
penerima
Fungsi
komunikasi sosial ialah untuk membangun konsep diri kita ,aktualisasi diri dan
kelangsungan hidup.[1]
Manusia
merupakan insan yang pada dasarnya memiliki sebuah integriutas tinggi di
bandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia
yang tahu”),[2]
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.[3]
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah
laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan
laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin,
bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.[4]
PEMBAHASAN
A.
Komunikasi Pada Fase – fase Perkembangan Manusia
Berikut fase
perkembangan manusia menurut Robert Hafigurst (1972) :
1.
Fase Perkembangan Janin
Pada masa ini manusia
berada dalam kandungan seorang ibu,di mana
janin sudah memberikan rangsangan ( stimulus) dengan berbagai cara itu merupakan sebuah komunikasi yang di
lakukan seorang janin terhadap ibunya, conto hnya ; kejadian yang di alami
seorang ibu yang sedang mengalami mual-mual , seorang ibu yang ngidam, dan
calon bayi yang sering menendang . itu menunjukkan keaktifan calon bayi dalam
berkomunikasi terhadapa ibunya.
2.
Fase perkembangan Bayi dan Kanak-kanak
Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa
bayi (infancy atau Baby
hood) berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan
masa kanak- kanak yaitu ketika usia kira-kira mulai 2 tahun sampai dengan 5
tahun atau sering disebut masa balita (bawah lima tahun).
Pada masa tersebut anak
mulai mengetahui melalui orang- orang di sekitarnya yang sekiranya merupakan
oarang yang akan di ajak komun ikasi secara nyata. Pada tahp ini anak akan
memberikan simbol atau tanda sebagai alat komunikasinya . contoh komunikasi pada
tahap ini antara lain:
·
Anak akan menangis apabila ada ketidaknyamana yang di alami oleh anak ,
misalkan : mearasa lapar, merasakan sakit, merasakan haus dan lain sebagainya.
Itu merupakan car si anak berkomun ikasi dengan orang di sekitarnya. yaitu
dengan menggunakan simbol atau tanda yang bisa dilakukuan oleh anak.
·
Anak tertawa atau tersenyum apabila merasa nyaman dan senang dengan orang
yang ada di sekitarnya,
·
Anak mulai belajar menyampaikan berbahasa dengan orang di sekitarnya,
walaupun masih kurang dan tidak dapat
menyampaikan dengan benar, sehingga tidak tersampaikan dengan baik .
3.
Fase Perkembangan Anak-anak (late childhood) Berlangsung pada usia 6
sampai 12 tahun
Dengan ciri-ciri utama sebagai berikut:
·
Memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok Sebaya
·
Keadaan fisik yang memungkinkan yang
mendorong anak untuk memasuki dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan;
ketrampilan jasmani.
·
Memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol, dan,
komunikasi yang luas.
Karena pada tahapan ini anak mulai dapat
menyampaikan bahasa yang di maksud dan dapat komunikasi dengan baik dan benar ,
maka perkembangan yang terjadi pada anak mulai berkembang luas. Dalam hai ini
anak akan mulai memperluas pengetahuannya dalam melalui komunikasi terhadap
orang –oarng yang berada di lingkungan sekitarnya. serta mulai menata bahasa
dengan baik dan benar.
4. Fase Perkembangan Remaja
Masa remaja
(adolescence) adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa,
yaitu mulai usia 11 tahun atau 12 tahun. Biasanya wanita lebih cepat memasuki
masa remaja dibandingkan dengan laki-laki. Menurut sebagian ahli
psikologi masa remaja terdiri atas sub-sub masa perkembangan
sebagai berikut:
§ Subperkembangan prepuber selama
kurang lebih dua tahun sebelum masa pubertas
§ Subperkembangan puber selama dua
setengah sampai tigasetengah tahun.
§ Subperkembangan post-puber, yakni
saat perkembangan biologis sudah lambat tapi masih berlangsung pada bagian
organ tertentu. [5]Saat ini merupakan akhir
masa pubertas yang mulai menampakkan tanda-tanda kedewasaan.
Seseorang yang telah memasuki masa puber
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Ciri masa puber:
Laki – laki
|
Perempuan
|
||
Primer
|
Skunnder
|
Primer
|
Skunder
|
Mimpi basah
|
Tumbuh jakun, Tumbuh rambut pada bagian
tertentu, Suara sedikit berat, dan Dada terlihat bidang
|
Mengalami menstruasi
|
Payudara dan pinggul membesar, Tumbuh
rambut pada bagian tertentu, Meningkatnya emosi.
|
Itu merupakan sistem komunikasi yang dilakukan oleh tubuh dengan memberikan
rangsangan bahwa pada masa itu merupakan pada masa kedewasaan .di mana tubuh
akan memberikan respon terhadap manusianya bahwa manusia tersebut mengalami
perkembangan dan pertumbuhan. Di lain sisi bahwa tanpa kita sadari bahwa selama
kita masih hidup tubuh kita akan berkomunikasi secara tidak langsung melalui
caranya sendiri.[6]
Ciri primer adalah ciri yang pasti dialami
oleh seseorang yang memasuki masa remaja.
Ciri skunder adalah ciri yang dapat terjadi
atau mungkin tidak terjadi pada seseorang yang masuk masa pubertas .Seorang
perempuan yang sudah tidak lagi mengalami menstruasi karena usia sudah
tua disebut monopouse.
4. Fase
Perkembangan Dewasa
Masa dewasa awal (early adhulthood) ialah fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki usia dewasa, yakni usia 21-40 tahun[7]. Pada masa ini komunikasi merupakan sesuatu yangbpaling penting dalam kondisi sosial, baik dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan pribadi. Pada tahp ini manusia mulai mempelajri bahasa yang efektif dan ilmiah dalam berkomunikasi, karena itu menunjukkan akan adanya suatu pemikiran yang lebih dewasa, dimana mereka akan menggunakan komunikasi sebagi suatu sarana dalam bekerja , baik bekerja secar formal maupun non formal.
Masa dewasa awal (early adhulthood) ialah fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki usia dewasa, yakni usia 21-40 tahun[7]. Pada masa ini komunikasi merupakan sesuatu yangbpaling penting dalam kondisi sosial, baik dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan pribadi. Pada tahp ini manusia mulai mempelajri bahasa yang efektif dan ilmiah dalam berkomunikasi, karena itu menunjukkan akan adanya suatu pemikiran yang lebih dewasa, dimana mereka akan menggunakan komunikasi sebagi suatu sarana dalam bekerja , baik bekerja secar formal maupun non formal.
5. Fase
Perkembangan Setengah Baya
Masa setengah baya (middle age) adalah masa yang berlangsung antara usia 40 sampai 60 tahun.Di saat usia 40 tahun seseorang mengalami pubertas kedua karena mereka senang lagi bersolek, suka bersikap dan berbuat emosional/mudah marah dan bahkan jatuh cinta lagi.[8] Pada tahp ini sisitem komunikasi akan menurun , dimana sistem komunikasi akan dipengaruhi oleh sistem kerja tubuh. Apabila umur bertambah , maka sistem tubuh juga akan berkurang, misalnya : pada tahap ini orang akan sering lupa dan kurang dalam pendengarannya sehingga apabila di ajak komunikasi akan menimbulkan “miss communication” ( kesalahpahaman). Tetapi walaupun agak kurang dalam komunikasi , masih dapat jika di ajak komunikasi.
Masa setengah baya (middle age) adalah masa yang berlangsung antara usia 40 sampai 60 tahun.Di saat usia 40 tahun seseorang mengalami pubertas kedua karena mereka senang lagi bersolek, suka bersikap dan berbuat emosional/mudah marah dan bahkan jatuh cinta lagi.[8] Pada tahp ini sisitem komunikasi akan menurun , dimana sistem komunikasi akan dipengaruhi oleh sistem kerja tubuh. Apabila umur bertambah , maka sistem tubuh juga akan berkurang, misalnya : pada tahap ini orang akan sering lupa dan kurang dalam pendengarannya sehingga apabila di ajak komunikasi akan menimbulkan “miss communication” ( kesalahpahaman). Tetapi walaupun agak kurang dalam komunikasi , masih dapat jika di ajak komunikasi.
6. Fase
Perkembangan Usia Tua
Masa tua (old age) adalah fase terakhir kehidupan manusia. Usia ini berlangsung antara usia 60 tahun sampai berhembusnya nafas terkhir (akhir hayat). Mereka yang menginjak usia 60 tahun keatas yang dalam istilah psikologi disebut “senescence” (masa tua) biasanya ditandai dengan perubahan-perubahan kemampuan motorik yang semakin merosot. Pada keadaan ini manusia akan cenderung lebih tridak mau berfikir yang berat , bahkan dalam dalam berkomunikasi atau menanggapi respon dari seseorang cenderung lebih sulit, di karenakan daya fikir yang ada kureang serta daya tangkap juga kurang
Masa tua (old age) adalah fase terakhir kehidupan manusia. Usia ini berlangsung antara usia 60 tahun sampai berhembusnya nafas terkhir (akhir hayat). Mereka yang menginjak usia 60 tahun keatas yang dalam istilah psikologi disebut “senescence” (masa tua) biasanya ditandai dengan perubahan-perubahan kemampuan motorik yang semakin merosot. Pada keadaan ini manusia akan cenderung lebih tridak mau berfikir yang berat , bahkan dalam dalam berkomunikasi atau menanggapi respon dari seseorang cenderung lebih sulit, di karenakan daya fikir yang ada kureang serta daya tangkap juga kurang
Komunikasi
Manusia Terhadap Teknologi Modern
Dalam hal ini dalam komunikasi manusia mulai mengenal teknologi,
sekiranya pada masa fase perkembangan remaja. Di mana peran sorang remaja yangt
sudah di katakan sebagai daya pikirya dapat
memberikanstimulus yang mendukung dalam komunikasi. Maka peran teknologi
modern seperti media elektronikakanm membantu dalam proses komunikasi. Di man
unsur komunikasi di antaranya adalah adanya media ( perantara ). Karena itu
merupakan di mana masa remaja mampu mengoptimalkan media elektronik sebagai
saran komunuikasi dengan maksimal. Meskipun tak semua para remaja memanfaatkan
media eletronik untuk komunikasi dengan baik tapi i8tu p[un dapat membantu
remaja agar lebih dalam komunikasinya.
KESIMPULAN
Dalam
fase perkembangan dan pertumbuhan manusia, tentunya memberikan arti tersendiri
dalam hal komunikasi. Di mana komunikasi merupakan upaya penyampaina informasi
dari seorang komunikator kepada komunikan baik itu berupa simbol , bahasa tubuh
, tau melalui media elektronik. Semua itu memilki tujuan satu yaitu tercainya
informasi yang di sampaikan secara efektif.
Dari
sebuah komunikasi di timbulkam karena adanya rangsangan (stimulus ), dan di
tanggapi dengan adanya respons sebagai hasil proses komunikasi. Dari setiap
fase perkembangan manusia memiliki tahapan dalam proses komunikasi. Dan
memiliki ciri khas dalam penyampaian informasi yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Nurudin.2005.Sistem
Komunikasi Indonesia.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
E.K.M
Masinambow.1997. Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, Asosiasi Antropologi Indonesia.Jakarta:
Asosiasi Antropologi Indonesia
Rakhmat,
Jalaludin.1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Wirawan
Saswono, Sulistio.1982. Pengantar Umum Psikologi.Jakarta : N.V Bulan
Bintang
http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/08/fase-fase-pertumbuhan-dan-perkembangan.htm. http://sro.web.id/pengertian-manusia-secara-umum.html
[1] Nurudin, Sistem
Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005)
[3] E.K.M
Masinambow, Koentjaraningrat dan Antropologi di Indonesia, Asosiasi Antropologi Indonesia (Jakarta:
Asosiasi Antropologi Indonesia, 1997)
[5] Sulistio
wirawan saswono, Pengantar Umum Psikologi,(Jakarta : N.V Bulan Bintang,
1982) h.39
[6] Drs. Jalaludin
Rakhmat, Msc, Psikologi Komunikasi,(Bandung:Remaja Rosdakarya,1985)
[8]Ibid h.41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar