Rabu, 29 Mei 2013


PERMASALAHAN SOSIAL KEAGAMAAN DALAM LINGKUNGAN KELUARGA
Disusun guna memenuhi tugas kuliah
Mata Kuliah : Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Dosen Pengampu : Sulistio. SAg, MSI


432182_208144135956881_1915956634_n.jpg

 
Di susun oleh :
Ali Damsuki   (  121211115  )





FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013 / 2014
PENDAHULUAN
Permasalahan merupakan suatu ketidak sinambungan antara satu dengan yang lain yang terjadi dalam suatu individu atau kelompok sehingga menimbulkan suatu problem sosial. Keluarga meruapakan suatu unit terkecil dalam sebuah organisasi. Dimana keluarga tersebut merupakan pembentuk karakter suatu anak.
Dalam suatu keluarga baik itu merupakan keluarga besar maupun keluarga kecil, tentunya tidak lepas tentang adanya suatu permasalan yang ada, baik permasalan tersebut secara individu maupun kelompok. Baik permasalan ekonomi, sosial maupun agama.
Maka perlunyan sebuah penyuluhan sebagaimana merupakan kegiatan dimana kegiatan tersebut dapat memeberikan pengertian yang lebih tentang sutu permasalan dengan memberikan solusi sebagaimana yang diinginka.
Di mana tujuan adanya antara lain ;
·         Membantu pengembangan kualitas individu yang di bimbing
·         Membantu kualitas pengembangan kesehatan mental klien
·         Mengembangkan prilaku yang lebih efektif  pada diri individu dan lingkungan

KONDISI  SOSIAL – KEAGAMAAN
Kondisi sosial merupakan keadaan dimana terdapat suatu hubungan antara satu dengan yang lain baik antar kelompok dengan kelompok, individu dengan individu atau kelompok dengan individu. Dalam permasalan ini saya mengambil sampel dari sebuah keluarga yang sekiranya mengalami permasalan soaial keagamaan di lingkungan keluargannya.
Keluarga ini tinggal Desa Sukorejo RT. 03/ RW.13, kelurahan Bulu Kec. Godong Kab. Grobogan. Keluarga ini terdiri dari lima orang yaitu ayah, ibu , 2 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Kondisi ekonomi keluarga ini dapat dikatakan sebagai keluarga yang punya. Dimana Orang tua ini berprofesi sebagai apoteker yang memeiliki sebuah apotek, serta anak pertamanya yang telah lulus sebagai sarjana apotek dan membantu dalam usahanya. anak ke-dua masih kuliah di salah satu universitas dengan jurusan dokter.  Sedangkan anak ke-tiga yang msih sekolah di bangku SMP kelas 3. Permasalahan dalam keluarga ini ada di karenakan kurangnya perhatian seorang orang tua kepada anaknya. Dan kurangnya peran yang baik orang tua kepada anakanya, serta kurangnya sosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya. Pemasalahan dari anak pertama ialah adanya penekannan yang berta trhadap perilaku anak tersebut, misalnya saja tidak di perbolehkannya seorang anak tersebut bergaul dengan orang – orang yang sekiranya kurang dalam kondisi ekonominya, serta mewajibkan anak tersebut menikah dengan orang yang sesuai dengan dengan kriteria ayahnya. Sehingga anak tersebut mengalami tekanan batin, walaupun tidak diperlihatkan melelui pola prilakunya.
Tetapi anak yang ke-dua lebih memanfaatkan ke dua orang tuanya, dengan alasan kuliah di meminta kedua orang tuanya uang yang berlebihan, misalnya ada sebuah kejadian ada pemberitahuan tentang iauran semester yang sekiranya pembayaran yang berlebihan yang dilakukan anak ternyata di ketahui oleh ayahnya dan di marahi, ini merupakan sebuah sikap yang yang kurang dalam penerapannya. Di mana seorang anak butuh ajaran dalam penerapan pola prilakunya.
Anak yang ke-tiga yangt masih duduk di bangku kelas 3 SMP, merupakan anak yang notabennya iri terhadap saudaranya, karena kuranganya perhatian dan pengajaran agama dari orang tua dean sosialisasi terhadap teman-temannya. Dari perilaku anaknya yang seperti itu dapt menimbulakan prilaku yang buruk terhadap orang-orang di sekitarnya. selain itu adanya pengekangan yang dilakukan ayahnya, terhadap pergaulannya. Itu pun dilakukan agar anaknya dapat patuh terhadap oarang tuanya, tetapi menurutku itu akan membuat anak nekad dengan perilaku yang lebih buruk lagi.  
Di lain sisi tentang masalah kondisi sosial lingkungan, mereka seorang yang lebih  memilih-milih tentang pergaulannya, yaitu pergaulann hanya orang kaya lah yang akan di dekati dan orang yang kurang mampu tidak di dekati. mereka jarang banget  bahkan tidak pernah datang masjid. Itu merupakan keadaan yang parah menurut saya di mana seorang manusia yang merupakan makhluk sosial kurang dalam kegiatan sosialnya. Karena perilaku tersebut banyak masyarak yang menngatakan sesuatu yang buruk tentang keluarga tersebut.
SOLUSI
Dalam permasalah ini perlunya penyuluahan yang efektif sebagaimana fungsinya yaitu serta adanya sikap orang tua yang lebih memperhatikan anak –anaknya baik secara kondisi sosial maupun agamanya. Di samping itu perlunya sikap yanng normatif  yaitu dengan adanya sikap yang soaialisasi terhadap masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Perlunya instropeksi dari orang tua terhadap anaknya ataupun sebaliknya. Agar menyadari bahwa agam merupakan suatu hal yang penting baik untuk kehidupan keluarga ataupun kehidupan sosial. Apabila suatu keluarga hidup tanpa adanya agama maka keluarga tersebut akan mengalami banyak masalah yanga ada

METODE PENYULUHAN DALAM KELUARGA
Dalam suatu kegiatan penyuluhan tentu adanya metode yang di gunakan, agar penyuluhan tersebut berjalan dengan lancar dan efektif dalam menangani masalah. Di antara metode yang saya gunakan dalam suatu penyuluhan agama terhadap suatu keluarga di antaranya adalah :
A.    WAWANCARA

Wawancara merupakan sebuah metode dengan memberikan beberapa pertanyaan dari berbagai segi kepada narasumber dengan sikap dan prilaku yang benar sehingga mendapatkan informasi yang benar.
B.     PENDEKATAN AFEKTIF
Di mana pendekatan ini merupakan pendekatan yang memberikan peran penting dalam keluarga yang mengalami permasalahan keluarga, di antaranya kasih sayang anak terhadap keluarganya  ataupun sebaliknya.

MATERI  PENYULUHAN
Materi penyuluhan yang saya ambil merupakan materi yang sebagaimana menggunakan cara agama dalam mengajak sebuah kebajikan. Di mana kebajikan tersebut  akan di aplikasikan di sebuah keluarga yang notabennya mengalami permasalan tentang kondisi sosial – agamanya.
Dimana dalam kegiatan penyuluahn agam tersebut akan memberikan fungsi yang dapat merubah kondisi sosial –agam sebuah keluarga yang mengalami masalah buruk menuju pada penyelesaian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar